Model data dapat dikelompokkan berdasarkan konsep
pembuatan deskripsi struktur basis data, yaitu:
A. Model data
konseptual (high level) menyajikan konsep tentang bagaiman user memandang atau
memperlakukan data. Dalam model ini dikenalkan tiga konsep penyajian data
yaitu:
1.
Entity (entitas) merupakan penyajian obyek, kejadian
atau konsep dunia nyata yang keberadaannya secara eksplisit didefinisikan
dan disimpan dalam basis data,
contohnya Mahasiswa, Matakuliah, Dosen, Nilai dan lain sebagainya.
2.
Atribute (atribut) adalah keterangan-keterangan yang
menjelaskan karakteristik dari suatu entitas seperti NIM, Nama, Fakultas,
Jurusan untuk entitas Mahasiswa.
3.
Relationship (hubungan) merupakan hubungan atau
interaksi antara satu entitas dengan yang lainnya, misalnya entitas pelanggan
berhubungan dengan entitas barang yang dibelinya.
B. Model data
fiskal (low level) merupakan konsep bagaimana deskripsi detail
data disimpan ke dalam komputer dengan menyajikan informasi tentang format
rekaman, urutan rekaman, dan jalur pengaksesan data yang dapat membuat
pemcarian rekaman data lebih efisien.
C. Model data
implementasi (representational) merupakan konsep deskripsi data
disimpan dalam komputer dengan menyembunyikan sebagian detail deskripsi data
sehingga para user mendapat gambaran global bagaimana data disimpan dalam
komputer. Model ini merupakan konsep model data yang digunakan oleh model
hirarki, jaringan dan relasional.
JENIS-JENIS MODEL DATA
1. Object Based
Data Model
2. ecord Based
Data Model
3. Physical
Based Data Model
4. Conceptual
Based Data Model1
OBJECT BASED DATA MODEL
Model data berbasis objek menggunakan konsep entitas, atribut dan hubungan
antar entitas.
Terdiri dari :
a. Entity
Relationship model
b. Binary model
c.
Semantik data modelEntity Relationship model
Model entity-relationship pertama kali diperkenalkan oleh Peter Chen pada
tahun 1976. Dalam pemodelan ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a.Memilih entitas-entitas yang akan disusun dalam basis data dan menentukan
hubungan antar entitas yang telah dipilih.
b.Melengkapi atribut-atribut yang sesuai pada entitas dan hubungan sehingga
diperoleh bentuk tabel normal penuh (ternormalisasi).
Model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan
suatu persepsi bahwa real word terdiri dari objek-object dasar yang mempunyai
hubungan atau relasi antara object-object tersebut.
E-R MODEL berisi ketentuan /aturan khusus yang harus dipenuhi oleh isi
database. Aturan terpenting adalah MAPPING CARDINSLITIES, yang menentukan
jumlah entity yang dpt dikaitkan dengan entity lainnya melalui
relationship-set.
Elemen-elemen dalam model ER dapat digambarkan pada
gambar diagram di bawah ini:
Entitas merupakan sesuatu yang dapat diidentifikasikan
dalam lingkungan kerja pengguna. Entitas yang diberikan tipe dikelompokkan ke
kelas entitas. Perbedaan antara kelas entitas dan instansi entitas adalah
sebagai berikut:
a. Kelas
entitas adalah kumpulan entitas dan dijelaskan oleh struktur atau format
entitas di dalam kelas.
b. Instansi
kelas merupakan bentuk penyajian dari fakta entitas.
Umumnya terdapat banyak instansi entitas di dalam
setiap entitas kelas. Setiap entitas kelas memiliki atribut yang menjelaskan
karakteristik dari entitas tersebut,
sedangkan setiap instansi entitas mempunyai identifikasi yang dapat bernilai
unik (mempunyai nilai yang berbeda untuk setiap identifikasinya) atau non-unik
(dapat bernilai sama untuk setiap identifikasinya).
Antara entitas diasosiakan dalam suatu hubungan
(relationship). Suatu relasi dapat memiliki beberapa atribut. Jumlah kelas
entitas dalam suatu relasi disebut derajat relasi.
Gambar di bawah ini merupakan contoh dari relasi berderajat dua dan relasi
berderajat tiga.
Contoh kasus ER-model
Binary Model
Relasi memiliki tiga tipe biner yaitu:
a. a.One-to-one
(1:1). Hubungan terjadi bila setiap instansi entitas hanya memiliki satu
hubungan dengan instansi entitas lain.
b. One-to-many
(1:M). Relasi ini terjadi bila setiap instansi dapat memiliki lebih dari satu
hubungan terhadap instansi entitas lain tetapi tidak kebalikannya.
c. Many-to-many
(M:N). Hubungan saling memiliki lebih dari satu dari setiap instansi entitas
terhadap instansi entitas lainnya.
Selain relasi antara dua entitas, terdapat juga
hubungan terhadap entitasnya sendiri yang disebut dengan recursive
relationship (self relation). Hubungan ini dapat mempunyai tipe biner,
seperti yang sudah dibahas sebelumnya.
Semantic Model
Hampir sama dengan Entity Relationship model dimana
relasi antara objek dasar tidak dinyatakan dengan simbol tetapi
menggunakan kata-kata (Semantic). Sebagai contoh,
dengan masih menggunakan relasi pada
Bank X sebagaimana contoh sebelumnya,
dalam semantic model adalah seperti terlihat pada gambar di atas. Tanda-tanda
yang menggunakan dalam semantic model adalah sbb:
RECORD BASED DATA MODEL
Model ini berdasarkan pada record untuk menjelaskan
kepada user tentang hubungan logic antar data dalam basis data.
PERBEDAAN DENGAN OBJECT BASED DATA
MODEL
Pada record based data model disamping digunakan untuk
menguraikan struktur logika keseluruhan dari suatu database, juga digunakan
untuk menguraikan implementasi dari system database ( higher level description
of implementation)
Terdapat 3 data model pada record based data model :
1. Klasifikasi
berdasarkan model data. Klasifikasi ini terdiri dari model data hirarki, model
data jaringan, model data relasional.
a.
Model data hirarki
Dalam model
ini, data disusun menurut struktur pohon yang merupakan bentuk lain dari
abstraksi data untuk basis data akademi. Pada puncak hirarki diesbut dengan
akar (root). Tiap entitas tingkat atas (parent) mempunyai satu atau lebih
sub-entitas (children) sehingga setiap entitas hanya boleh mempunyai satu
induk, tetapi dapat mempunyai banyak anak.
Pada mode
data hirarki, hubungan antar entitas dinyatakan dalam satu-banyak (one to many)
atau satu-satu (one to one). Dalam satu Universitas terdapat banyak Fakultas
dan setiap Fakultas terdapat banyak Dosen atau banyak Mahasiswa, dan
seterusnya. Tanda panah menunjukkan derajat keterhubungan “banyak”.
Untuk
menampilkan semua mata kuliah pada Fakultas tertentu harus dilakukan dalam dua
tahap. Yang pertama adalah menampilkan rekaman semua Dosen yang mengajar di
Fakultas tersebut, kemudian baru mata kuliah yang dipegang oleh para Dosen.
Dalam hal ini penampilan data terlihat kurang efisien, sebab menggunakan
entitas perantara (dosen) yang harus ditampilkan juga. Dikarenakan kunci data
yang digunakan untuk menghubungkan antar entitas diberi kode dalam struktur
data, maka untuk jumlah entitas perantara yang sedikit masih dapat dikatakan
efisien.
Kelemahan
lain pada model data hirarki adalah tidak dapat melakukan pencarian data pada
field. Misalnya dalam entitas mata ki\uliha tida pat ditampilkan hanya mata
kuliah dengan jumlah SKS tertentu, sebab field “Jumlah SKS” bukan sebagai kunci
data. Hal ini masih dapat dilakukan dengan mengubah struktur data dengan
memberi hubungan khusus yang digunakan untuk mengubah struktur database.
Kelebihan model ini adalah sangat mudah dipahami dan mudah dalam pembaharuan
data [Waliyanto2000].
b.
Model data Jaringan
Dalam model
ini setiap entitas dapat mempunyai banyak induk dan banyak anak. Pada gambar
menunjukkan entitas mata kuliah mempunyai dua induk, yaitu langsung berhubungan
dengan Fakultas dan Dosen
Dalam model
ini lebih sedikit terdapat data rangkap, namun lebih banyak terdapat hubungan
antar entitas, sehingga akan menambah informasi hubungan yang harus disimpan
dalam database. hal ini akan menambah volume dan kerumitan dalam penyimpanan
berkas data.
c.
Model data Relasional
Dalam model
ini setiap field dapat dijadikan kunci data. Data rekaman disusun dari nilai yang
berhubungan (record). Baris-baris ini akan membentuk tabel yang umunya
tersimpan dalam satu berkas (file).
Dengan
menggunakan model ini, pencarian field dari suatu tabel atau banyak tabel dapat
dilakukan dengan cepat. Pencarian atribut yang berhubungan pada tabel yang
berbeda dapat dilakukan dengan menghubungkan terlebih dahulu tabel-tabel
tersebut dengan menggunakan atribut yang sama (joint operation). Keuntungan
yang didapat dengan menggunakan model ini adalah sebagai berikut
[Waliyanto2000]:
ü Model ini
lebih luwes karena nilai data dalam tabel tidak ada pembatasan dalam berbagai
proses pencarian data.
ü Model ini
mempunyai latar belakang teori matematika.
ü Pengorganisasian
model relasional sangat sederhana, sehingga mudah dipahami.
ü Basis data
yang sama biasanya dapat disajikan dengan lebih sedikit terjadi data rangkap
(redudancy data).
Sedangkan beberapa kelemahan model ini adalah
[Waliyanto2000]:
ü Lebih sulit
dalam implementasinya terutama untuk data dengan jumlah yang besar dan tingkat
kompleksitasnya tinggi.
ü Proses
pencarian informasi lebih lambat, karena beberapa tabel tidak dihubungkan
secara fisik. Dalam manipulasi data yang menggunakan beberapa tabel akan
memerlukan waktu yang lama, karena tabel-tabel harus dihubungkan terlebih
dahulu.
2.
Klasifkasi berdasarkan lokasi penyimpanan data, yaitu
DBMS terpusat dan DBMS terdistribusi. Dalam DBMS terpusat basis data disimpan
dalam satu komputer media penyimpan sehingga pengguuna sistem mengakses data
dari pusat. DBMS terdistribusi, basis data tersebar pada penyimpanan tiap
terminal pengguna (client). Antar pengguna dapat mengakses data secara langsung
tanpa perlu melalui pusat penyimpanan. DBMS ini memerlukan sistem kontrol yang
rumit.
3.
Klasifikasi berdasarkan tujuan DBMS digunakan yaitu
tujuan umum (general purpose) dan tujuan khusus (special purpose). Untuk tujuan
umum dapat digunakan untuk berbagai tujuan dengan memperlakukan data sama
menurut penggunaannya contoh aplikasinya adalah DBASE, ORACLE, FOXBASE
dan sebagainya.
DBMS tujuan khusus dirancang dan digunakan untuk
keperluan tertentu, sebagai contoh pengelolaan data karyawan pada perusahaan
Asuransi.
PHYSICAL BASED DATA MODEL
Digunakan untuk menguraikan data pada internal level Beberapa
model yang umum digunakan :
ü Unifying
model
ü Frame memory